Fear of Missing Out (FOMO)


Fear of missing out (FOMO) memang masih terdengar asing bagi sebagian orang, padahal gejalanya seringkali dirasakan oleh mereka yang aktif di media sosial. FOMO adalah rasa takut akan ketinggalan berita terbaru di sosial media, takut dianggap tidak update (kudet), dan bahkan takut merasa diasingkan dari pergaulan karena tidak mengikuti perkembangan informasi yang ada di media sosial. Sudah umum diketahui bahwa generasi milenial saat ini tidak bisa lepas dari yang namanya arus informasi di media sosial. Melewatkan satu hari dengan tidak mengakses media sosial rasanya seperti ada yang kurang. 

Istilah FOMO pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuwan asal Inggris bernama dr. Andrew K. Przybylski. Ada beberapa tanda utama dari FOMO ini antara lain tidak bisa lepas dari ponsel, terobsesi dengan postingan orang lain, dan lebih peduli kehidupan di media sosial. (sumber : linetoday)

Menurut Department of Psychology, School of Social Sciences, Nottingham Trent University, Inggris, FOMO adalah suatu kondisi yang bisa menyebabkan orang berlaku di luar batas kewajaran di media sosial. Selain takut ketinggalan berita di media sosial, mereka juga kadang sengaja memasang gambar, tulisan, atau bahkan mempromosikan diri yang belum tentu jujur hanya demi terlihat update. (sumber: hellosehat.com).

Lantas, bagaimana caranya untuk tidak mengalami FOMO ?
  1. Batasi waktu anda dalam mengakses media sosial dan hanya akses informasi yang Anda anggap perlu. Beruntunglah dengan teknologi saat ini dapat merekam berapa lama kita mengakses media sosial. Contohnya saja Intagram, Anda bisa mengakses menu Your Activity untuk melihat berapa rata-rata waktu yang Anda habiskan untuk mengakses media sosial ini. Untuk Anda pengguna IOS, menu screen time dapat Anda gunakan untuk mengatur batasan waktu anda dalam mengakses media sosial.
  2. Luangkan waktu lebih banyak untuk anda bersosialisasi. Memiliki teman di dunia nyata jauh lebih menyenangkan dibandingkan dunia maya. Perbanyak waktu anda untuk mengobrol, menanyakan kabar, dan menghabiskan waktu dengan teman-teman.  Karena pada dasarnya kita lahir sebagai individu sosial. Tapi ingat, saat menghabiskan waktu dengan teman-teman, fokuslah dengan teman-teman anda dan bukan dengan gadget anda masing-masing.
  3. Perlu dipertimbangkan juga untuk melakukan social media detox yaitu mengambil waktu sejenak untuk beranjak dari segala aktivitas di media sosial dan mengalihkan diri dengan kegiatan lainnya. Jika hal tsb nampak sulit untuk dilakukan maka mulailah secara bertahap. Misalnya dalam satu hari mulailah untuk beranjak dari sosial media selama 1-2 jam baru kemudian meningkat, dan sampai pada satu hari penuh tanpa media sosial.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa perilaku orang yang sering ditemui saat berada di angkutan umum