Mesin Kasir
MESIN KASIR
Saat masa
kanak-kanak ada sebuah benda yang membuat saya terkagum, benda tersebut
bukanlah pesawat yang bisa terbang tinggi, motor atau mobil yang bisa melaju
kencang, atau juga kereta api yang dengan gagahnya melaju di jalur khusus,
tetapi sebuah mesin yang sering digunakan dalam kegiatan jual beli. Ya, benda
tersebut adalah mesin kasir. Kenapa mesin kasir? Dalam benak kanak-kanak saya
dahulu, mesin kasir tampak luar bisa menarik dan membuat saya bertanya-tanya
bagaimana caranya hanya dengan menekan beberapa tombol kemudian munculah tempat
penyimpanan uang yang berderet rapi dipisahkan berdasarkan nominalnya (yang
biasanya juga berbeda warna sehingga pengelompokkannya terlihat sangat
menarik).
Saya
teringat betapa senangnya saat diajak orangtua saya mengunjungi toserba,
swalayan, ataupun toko lainnya yang terdapat mesin kasir. Saya selalu
memperhatikan bapak, ibu, mas, atau mbak kasir (lebih sering perempuan) mengoperasikan
mesin hitung tersebut. Cetak…cetik…dan…kling itulah bunyi mesin kasir
yang saya ingat. Mungkin mesin kasir yang dimaksud adalah mesin kasir tipe lama
belum seperti yang sekarang sudah menggunakan scan barcode. Saat itu
mesin kasir hanya berupa deretan tombol-tombol, tempat penyimpanan uang, dan
tempat untuk mencetak bon kecil yang bertuliskan nama barang belanjaan dan
hurufnya tercetak dengan warna biru. Saat mesin kasir mengalami evolusi menjadi
lebih modern dengan penambahan berbagai fitur salah satunya scan barcode,
menambah kekaguman saya akan benda yang satu ini. Semakin terlihat canggih dan
mengesankan (terkesan lebay tapi ya itulah sejujurnya yang saya rasakan).
Sumber : Google.co.id |
Kalau kita
perhatikan ada tiga proses kerja si mesin kasir ini. Pertama, menginput daftar
barang belanjaan yang sudah tertera label harganya masing-masing. Kedua,
menyimpan uang dari konsumen atau menukarkan uang yang diterima dengan uang
yang disimpan dalam bentuk yang dikenal sebagai uang kembalian. Ketiga, tempat
menyimpan seluruh uang hasil penjualan. Kurang lebih tiga proses kerja itulah
yang saya tangkap.
Lantas, apa
yang bisa kita pelajari dari sebuah mesin kasir?
Jika
diibaratkan diri kita ini adalah mesin kasir, ada saatnya dimana kita akan
diisi dengan hal-hal baru berupa informasi, pengetahuan, keterampilan, ataupun
pelajaran lainnya yang ada dalam kehidupan ini. Sama dengan proses dimana si
petugas kasir menginput seberapa banyak uang yang akan masuk ke dalam mesin
kasir dari hasil penjualan barang.
Kedua,
proses saat petugas kasir memecah uang yang diberikan pembeli menjadi uang
kembalian (biasanya berjumlah lebih kecil dari uang yang diberikan kan?) sama
dengan peristiwa dimana saat kita harus memecah keterampilan dan pengetahuan
kita untuk dibagikan dengan orang lain. Contoh paling nyata adalah seorang guru
yang ‘memecah harta’ nya berupa ilmu pengetahuan dan keterampilan yang Ia
miliki untuk diberikan kepada anak muridnya agar mereka bertambah kaya
pengetahuan dan keterampilannya.
Supaya
proses pergerakan uang berjalan dengan lancar, maka proses tersebut harus terus
berjalan. Sama juga dalam kehidupan ini, proses pertukaran informasi maupun
pengetahuan harus tetap terus berjalan dan berputar. Jangan sampai semua
pemasukan yang diterima hanya akan berunjung kepada pengendapan di dalam diri
kita sendiri dan akan berakhir usang.
Selamat
menerima ilmu pengetahuan dan selamat berbagi dengan sesama apa yang menjadi
‘harta’ kita masing-masing.
Karena
sesungguhnya hidup ini adalah proses belajar dan pertukaran ilmu yang akan
berjalan terus menerus.
Suatu malam di penghujung Oktober….
Komentar
Posting Komentar